Selasa, 01 November 2011

INVESTASI RUMAH?

Kita seringkali mendengarkan penawaran : “Investasi tempat tinggal menguntungkan di daerah XX, karena harganya/investasinya akan naik 2x lipat, jadi jangan ragu untuk membelinya…”

Memang tidak diragukan bahwa yang namanya harga rumah dan tanah biasanya akan naik dan jarang sekali turun, semua itu dikarenakan berlakunya hukum ekonomi yang namanya supply-demand (penawaran-permintaan).
Tanah (dalam hal ini kita bicara di Jakarta atau mungkin juga di seluruh dunia), adalah sebuah komoditi yang semakin lama semakin langka… Malah satu petak tanah aja kadang dibagi untuk beberapa orang di beberapa lantai hehehe (contohnya di apartemen).
Rumah mungkin kalau kita lihat sepertinya berlimpat terutama dengan banyaknya apartemen yang dibangun. Tapi kalau kita mau lihat kembali dengan jumlah penduduk yang ada maka mungkin masih kurang.
Jadi sesuai dengan hukum penawaran-permintaan maka dikarenakan penawaran yang terbatas dan permintaan yang sangat (sangat) banyak (sekali) maka harga pun akan meningkat/naik (dalam bahasa lain semakin mahal).

Tapi jangan langsung senang dulu… Saya mau mencoba melihat dari sisi yang lain.
Keadaan di atas akan membenarkan penawaran mengenai “investasi” rumah tersebut. Mengapa saya mengatakan “investasi” dikarenakan kita seringkali salah kaprah dalam menjalani atau melakukannya.
Yang kadang terjadi adalah orang/keluarga yang belum mempunyai tempat tinggal tergiur dengan penawaran di atas dikarenakan adanya tagline investasi akan naik 2x lipat (atau malah kadang ada yang menyebutkan lebih)…
Satu lagi orang/keluarga yang sudah mempunyai rumah tinggal menjual rumah tinggalnya dan membeli yang baru dikarenakan penawaran tersebut.

Salahkah keadaan tersebut? Ya tidaklah, hal itu wajar-wajar saja kalau dia mempunyai dana untuk membelinya. Yang saya mau fokuskan adalah jika orang/keluarga tersebut tergiur dengan kata-kata investasi naik 2x lipat.
Di dalam ilmu Akuntansi atau Keuangan ada yang namanya unrealized dan realized gain/profit (dalam bahasa yang lebih enak keuntungan yang belum terealisir dan yang sudah terealisir). Anda mungkin akan bertanya, “Apa hubungannya?”

Mari kita lihat sebagai berikut :
Jika anda membeli rumah dengan harga 1 Milyar, lalu 3 bulan kemudian orang membeli rumah di sebelah anda dengan harga 1,3 Milyar maka anda akan berasumsi bahwa (wah) anda sudah untung 30% (1M naik jadi 1,3M). Yup, anda benar, tapi itu belumlah terealisir karena baru di pikiran dan di kertas orang lain.
Apakah kalau anda menjualnya saat itu lalu keuntungan itu akan jadi milik anda? Belum tentu, karena saat anda mau menjualnya orang yang mau membeli dengan harga 1,3M sudah berkurang satu dan mungkin sudah tidak ada lagi, jadi bisa jadi anda harus menurunkannya dikarenakan rumah anda adalah rumah bekas (second).
Tapi kan di atas di bilang bahwa penawaran akan tanah dan rumah terbatas sedangkan permintaan banyak? Ya, tapi dalam lingkup yang lebih luas… Apakah orang yang membutuhkan rumah/tempat tinggal hanya melihat rumah anda saja? Mereka pasti juga melihat-lihat di tempat lain…

Misalnya cerita berlanjut, dalam waktu satu tahun ternyata anda mendengar-dengar dari broker property bahwa harga pasaran rumah anda 1,75 Milyar (75% kenaikan!!!)… Anda mungkin bisa jungkir balik dan loncat-loncat mendengarnya, tapi coba dipikir kembali bahwa UANG ITU BELUM MENJADI MILIK ANDA. Selama 75% uang itu belum ada di tangan or rekening anda maka semua itu BELUM NYATA. Bangun! Berpikirlah dengan lebih jernih….
Kalaupun anda menjualnya dan mendapatkan 1,75 Milyar tersebut, apakah setelah itu anda bisa membeli rumah/tempat tinggal yang lebih luas dan bagus di lingkungan tersebut? Bisa jadi TIDAK, sehingga anda harus menyingkir dari lingkungan anda dan mencari di daerah yang lebih pinggir…
Lalu anda akan mencoba menghibur diri anda, ah rumah/tempat tinggal kan investasi jangka panjang jadi biarkan saja… Pada saat anda membiarkan maka anda akan dipenuhi dengan berbagai macam kewajiban yang harus anda keluarkan atau bayar, seperti PBB, listrik, pemeliharaan rumah lalu kebun, air, dll
Belum lagi kalau yang lebih rumit lagi diperbandingkan dengan inflasi yang terjadi dan suku bunga deposito or jika anda memasukkan ke dalam investasi lain seperti saham, obligasi atau reksadana.

So what’s the point? Tagline tersebut akan terasa “benar” jika anda memang benar-benar berinvestasi, dalam artian bahwa anda mempunyai dana lebih yang anda belikan rumah/tempat tinggal tersebut, sehingga pada saat harganya naik anda sampai di keputusan jual atau tahan untuk naik lebih tinggi lagi. Setelah anda menjual lalu anda akan mencari penawaran investasi lagi dan begitu seterusnya…
Tagline tersebut "tidak akan terasa" jika rumah tersebut adalah satu-satunya rumah/tempat tinggal anda, memangnya anda mau berpindah-pindah rumah/tempat tinggal karena anda merasa sudah mendapat keuntungan yang cukup?
Keuntungan belum menjadi keuntungan kalau uangnya belum di tangan anda. Be smart!

Richard Adikarta, FINANCE4DUMMY

Menaikkan harga investasi rumah


Saat menjual rumah, harga tanah dan bangunan memang menjadi patokan. Namun keindahan rumah menjadi nilai tambah yang sangat berarti. Mungkin selama ini Anda terpaku pada harga tanah dan bangunan saat ingin menjual rumah. Tapi pernahkah Anda memikirkan bagaimana membuat rumah menjadi lebih cantik sehingga menarik hati calon pembeli?
Memperbaiki dan mempercantik rumah akan membuat calon pembeli akan mudah jatuh hati. Hasilnya, mereka berani mengeluarkan kocek lebih dalam untuk mendapatkan rumah yang membuat mereka jatuh hati. Melakukan perubahan pada rumah sehingga membuatnya menjadi lebih cantik tidak selalu menghabiskan biaya besar. Beberapa cara di bawah ini akan membuat rumah menjadi lebih indah dengan biaya minim.
Bagian Depan
Kesan pertama sangat menentukan ketertarikan seorang calon pembeli. Jika bagian depan rumah sudah mempesona, maka akan dengan mudah mengambil hati mereka untuk membeli rumah Anda. Perhatikan semua bagian depan rumah Anda. Pastikan taman terlihat indah dengan tatanan yang indah dengan bunga yang cantik dan tanpa kehadiran rumput liar. Tidak perlu memanggil tukang kebun untuk membenahinya, melakukannya sendiri akan membuat hasilnya lebih maksimal dan menyenangkan. Jika Anda tidak memiliki taman, maka tambahkanlah bunga segar di dalam pot pada pintu masuk. Hal ini akan menambah keindahan rumah. Jangan lupa untuk mengecat pagar dan pintu masuk bila perlu.
Ruang Lapang
Sebuah ruangan yang lapang akan mempermudah calon pembeli untuk membayangkan apa yang akan mereka letakkan di dalam rumah Anda jika mereka membelinya. Oleh karena itu, singkirkan semua barang-barang yang sudah tidak berguna yang membuat ruangan-ruangan di dalam rumah Anda menjadi terlihat sesak.
Kebersihan
Membersihkan rumah sebelum para calon pembeli melihatnya sangat penting. Dengan kondisi rumah yang bersih, akan membuat mereka berpikir bahwa Anda sangat rajin menjaga rumah. Bersihkan tiap ruangan dari debu dan kotoran. Bila perlu tukar perabot yang sudah rusak untuk memberikan nilai tambah pada rumah.
Cat
Banyak orang yang menyukai warna netral untuk warna interior rumah. Hal ini tentunya akan efektif untuk menarik perhatian calon pembeli. Pilihan warna putih atau krem bsia menjadi solusi untuk mempercantik rumah dan membuatnya terlihat lebih luas.
Udara
Sirkulasi udara yang baik akan membuat para calon pembeli merasa nyaman untuk tinggal. Bersihkan semua jendela di rumah dan biarkan jendela-jendela tersebut terbuka beberapa jam sebelum calon pembeli datang. Dengan begitu sirkulasi udara akan membaik dan membuat rumah Anda menjadi lebih nyaman.
Sumber: Wolipop