Sabtu, 22 Oktober 2011

Rumah cluster merupakan investasi yang sangat menguntungkan

Seiring larisnya hunian berkonsep cluster dan townhouse, membuat banyak pengembang mendompleng dua nama ini untuk menjual rumah. Apa beda keduanya.
Terkadang arti sebuah konsep hunian menjadi rancu seiring perkembangan waktu dan permintaan pasar. Konsep tersebut biasanya ditinggalkan dan namanya hanya dijadikan merk untuk menjadi daya tarik pasar. Hal inilah yang terjadi pada konsep cluster dan townhouse yang belakangan menjadi fenomena di sub sektor properti hunian.
Cluster merupakan konsep perumahan tertutup (cluster) yang hanya menggunakan satu akses (gate) untuk keluar dan masuk. Penerapan satu akses ini memungkinkan semua mobilitas yang terjadi di dalam cluster tersebut dapat dipantau oleh petugas keamanan.
Konsep perumahan seperti ini dinilai pengembang dan konsumen lebih aman. Terbukti pada saat kerusuhan 1998 terjadi, perumahan dengan sistem cluster nyaris tak tersentuh para perusuh dan penjarah. Inilah yang kemudian membuat sistem cluster banyak diminati konsumen menengah, karena dinilai lebih memberi rasa aman. 
Akan tetapi belakangan ini konsep cluster menjadi bias. Pasalnya, banyak pengembang mengklaim mengembangkan perumahan cluster, tetapi tanpa mengindahkan konsep dasar dan syarat-syarat sebuah cluster. Nama “cluster” pun akhirnya hanya dijadikan merk dagang yang dipercaya mampu mendongkrak penjualan sebuah proyek perumahan.
Awalnya untuk EkspatriatFenomena lain yang terjadi di sub sektor hunian adalah rumah bandar alias townhouse. Seperti juga cluster, konsep hunian  townhouse belakangan ini marak berkembang.
Townhouse dengan mudah bisa ditemukan di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta dan utamanya di kawasan Jabodetabek. Menurut Milda Z. Abidin, Manager Research & Consultancy, Strategic Advisory Group PT. Procon Indah, pertimbangan pengembang dalam membangun townhouse, adalah luas lahan yang diperlukan tidak terlalu besar. Dengan demikian, biaya yang dikeluarkan untuk pembelian dan pengembangan lahan serta perencanaan konsep desain tidak terlalu besar jika dibandingkan membangun kompleks perumahan.
“Selain itu, semakin terbatasnya lahan kosong di kota Jakarta membuat konsep townhouse yang efisien dalam penggunaan tanah lebih mudah dikembangkan dibandingkan dengan kompleks perumahan yang umumnya memerlukan luas lahan lebih besar,” kata Milda.
Sejatinya, townhouse adalah kompleks perumahan yang terletak di dekat pusat kota dengan unit terbatas yang memiliki fasilitas cukup lengkap, seperti kolam renang, club house, jogging track, ruang terbuka hijau, memiliki sistem keamanan yang baik, dan umumnya memakai sistem tertutup dengan satu akses (cluster).
Keberadaan rumah bandar di Jakarta, awalnya untuk memenuhi permintaan dari ekspatriat. Saat ini, townhouse berkembang menjadi proyek perumahan bergengsi dan eksklusif. Inilah yang kemudian membuat rumah di lingkungan townhouse harga jualnya lebih tinggi dibandingkan dengan perumahan pada umumnya.
Jadi Nama Generik
Seperti juga dengan konsep cluster, kini konsep townhouse pun semakin sumir. Bahkan tidak jarang townhouse disamakan dengan cluster perumahan. Bagi Benjamin Ginting, townhouse sudah pasti berbeda dengan cluster. Townhouse berdiri sendiri bukan bagian dari pengembangan suatu kawasan, sementara cluster adalah bagian dari pengembangan suatu kawasan,” jelas Benjamin dengan memberi contoh cluster-cluster yang ada di BSD City.
Dari tingkat kenyamanan, lanjut Benjamin, townhouse lebih nyaman dibandingkan dengan cluster. “Townhouse dibuat dengan limited stock, sementara cluster lebih banyak unit rumahnya,” katanya. Hanya saja pengertian townhouse belakangan sudah bergeser menjadi nama generik. Banyak pengembang mengklaim membangun townhouse meski tidak didukung oleh fasilitas yang mencirikan sebuah townhouse.  “Bahkan ada pengembang yang mengatakan membangun townhouse di bawah apartemen,” kata pengamat properti PSPI ini.
Menurut Milda, ada beberapa hal yang membedakan townhouse dengan perumahan berkonsep cluster, seperti lokasi, konsep, sistem keamanan, jumlah unit, fasilitas, harga, target pasar, dan desain rumah (lihat tabel). Yang menarik dari hunian berkonsep townhouse adalah desain arsitekur yang umumnya selalu mengacu pada tren desain terkini dan modern. “Sebagai contoh, tren konsep desain minimalis banyak menjadi dasar pengembangan townhouse di Jakarta Selatan,” ujar Milda. ANTO ERAWAN, HARYANTO/Foto : REIZA. SUMBER : MAJALAH BISNIS PROPERTI EDISI JUNI 2009
Perbedaan Town house dengan Rumah Cluster : Lihat Detilnya DI Majalah Bisnis Properti edisi Juni 2009
Foto : CLUSTER BAYU NIRWANA : Nama Cluster Dijadikan Merk Dagang untuk Mendongkrak Penjualan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar